Arsip Blog

Senin, 16 September 2013

KISAH KELABU


“Hidup tanpa sebuah kisah? Bukan hidup namanya, mungkin itu hanya arti dari seorang mayat yang beruntung memiliki nyawa” Itu kataku. Tapi nyatanya siapapun kalian, seberapa terkenal pun kalian, seberapa tangguhnya kalian atau bahkan dunia enggan untuk menyapa kalian. SADARLAH ! Aku yakin tiap orang memiliki kisahnya masing-masing. Entah itu kisah yang membuat seluruh dari indera dalam tubuhnya merasakan kenyaman, atau pun merasakan kaku diseluruh tubuhnya, bahkan bisa saja kisah itu membuat hatinya teriris, remuk, dan hampa, entahlah tapi nyatanya hidup terus berjalan sesuai dengan detik jam dilengan dan dinding sana.
DIA MANUSIA! Manusia pantas merasakan sesuatu hal yang dapat membuatnya menyalahi diri sendiri yang bahkan terlalu bodoh untuk menyadari apa yang sebenarnya hatinya rasakan.Semua berawal dari sini, tepat dibangku menengah atas dikelas XI saat seorang gadis yang baru menginjak kedewasaan diusianya yang akan menginjak umur 16 tahun, ia kembali mengalami kisah yang seharusnya tak kembali terulang lagi. PILU. Itukah kalimat yang pantas untuk didapatkannya.
"Saat kau enggan untuk membukakan hatimu untuk orang lain, namun seseorang  justru sedikit berusaha untuk menunjukkan rasa sayangnya padamu. Tapi kau acukan situasi ini. Bukan. Mungkin kau hanya kurang peka akan aura yang coba dipantulkan orang itu padamu. Atau kau tak dapat melupakan masa yang seharusnya telah lama menghilang dari otakmu."
“Hai bisa kita bicara” kata itu memang bukan yang ia katakan padanya, sejak pertama bertemu, namun jelas itulah kalimat terindah yang terus mampu mengalun-menyusuri celah-celah otaknya. Apa yang ia lakukan? Sebagai seorang teman yang baik tentu menyetujuinya. Bisa dikatakan semenjak itu mereka semakin akrab. Tapi.....
Hari berganti minggu, minggu berhambur menjadi bulan Lantas bulan? Dengan kelambanannya dapat merubah sesuatu menjadi tampak kelabu. Walau sekali lagi itu hanyalah untaian waktu. Semua persis saat ia kini telah membuka pintu untuk orang yang dirasanya pantas, namun siapa yang dapat menebak jikalau orang yang dinantinya bahkan telah mengubur perasaannya. SAKIT. Seorang manusia yang tak dapat mengerti akan hatinya sendiri memang pantas merasakannya, tapi semua ini persis sama seperti kejadian dulu.
"Saat kau sebenarnya menyukai seseorang, tapi kau berfikir mungkin itu hanyalah cinta monyet dimasa sekolah dasar. Tapi siapa sangka bahkan saat kau beranjak dewasa perasaan itu semakin ketal akan cinta. Ironi. Orang itu bahkan mungkin enggan menganggapmu sebagai seorang yang pernah ia sukai dulu. Namun kembali berdiri orang lain yang berhasil mengetuk hatimu. Tapi....Mengapa kisah kelabu itu kembali hadir seolah kenangan masa lalu yang mendatangimu dimasa kini?."
ALLAH MEMILIKI KEHENDAK  LAIN YANG SANGAT BAIK UNTUK SETIAP MAKHLUK-NYA. Dan semua dapat diyakini dengan usaha manusia itu nantinya. Baik dan buruk, hanya satu kata berbeda, yang pasti hidup memang memiliki pilihannya masing-masing. Lantas akankah kembali terpaku akan waktu yang mungkin menjelma menjadi kabar buruk kelak?.......

My story; VA Panda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar