Bagi kebanyakan orang, terdiam dalam terpaan badai dan berteriak dalam liukan ombak akan mereka lakukan pada waktu yang berbeda.
Sama halnya pada...
Bagi kebanyakan orang, menangis dalam keceriaan hujan dan tersenyum dalam kehangatan pelangi senja akan mereka lakukan pada waktu yang berbeda.
Tapi
'Dalam menulis, akan berbeda'
Saya ? Saya berbeda dalam hal yang biasa saya
lakukan sejak dulu, berbicara dalam bait kata. Saya mulai bercerita, dalam
hujan yang mengguyur, dalam badai yang menghantam, dalam irama ombak dilaut,
dan dalam pelangi yang tersenyum lepas dilangit bersih. Saya menulis dalam
dentingan waktu yang terus bergulir. Dulu-sekarang-dan-yang akan datang, disini
saya seakan merasakan semua emosi dalam waktu bersamaan yang berhasil membelai saat saya memulai menulis sebuah cerita.
Berpijak pada bola dunia bulat yang nyata, -sejak dilahirkan saya terbiasa
mendengar dan merasakan.
Semua yang berhasil saya suguhkan bermula saat Sekolah
Dasar, masih ingat saat liburan tiba ? Pasti setiap guru memberikan tugas untuk
menceritakan pengalaman yang berkesan. Pasti. Mulanya saya malu menceritakan
atau bahkan saya akan menyembunyikan buku saya ditengah-tengah tumpukkan buku
diatas meja guru agar tidak dibaca oranglain, jujur saya merasa tulisan pertama
yang saya buat sangatlah jelak. Tapi mulai dari sana saya aktif melirik pada
karya orang lain, membaca setiap cerita yang disuguhkan penulis, walau awalnya
saya mudah bosan tapi seiring berjalannya waktu saya terbiasa. Ada yang bilang seorang penulis bermula
dari seorang pembaca terlebih dahulu, mereka mulai mencintai dan jadilah sebuah
karya hasil karangan mereka sendiri dan
itulah yang mulai saya lakukan (blog/note di facebook saya gunakan sebagai
medianya).
Sampai didetik ini (walau saya seharusnya
lebih memfokuskan diri untuk menghadapi UN) saya lebih rajin menulis sebuah
cerita, bahkan saya aktif mem-post fanfiction pada sebuah blog perkumpulan dan
juga di note facebook, entah kenapa saya merasa itu seperti kehidupan baru yang
saya temui, banyak dari mereka menyukai cerita yang saya buat, dan saya masih
ingat saat fanfiction yang saya titipkan pada salah satu blog dipost, waktu itu
tepatnya adzan maghrib tapi saya berlompat-lompatan ria layaknya seorang anak
kecil yang memperoleh permen.
Lebih dari itu, saya mencoba mengirimkan hasil tulisan saya
untuk berlomba (mengetest). Dan kalau ditanya, maukah saya menjadi seorang
pemenang pada perlombaan yang saya coba seperti yang diadakan kak Bella dan kak
Mput? Jawabannya PASTI IYA. Ya, saya tidak naif, karena pada dasarnya seorang
pemenang pasti lebih dipandang karyanya dibanding yang lain bukan ? Saya
sungguh mengharapkan hal demikian, selain itu juga pasti saya akan merasakan
ribuan kupu-kupu yang menggelitik jika hal itu terjadi, seperti rasanya jatuh
cinta dan cinta saya saat ini adalah MENULIS-dan-MENULIS. Alasan picisan lain
adalah untuk memotivasi saya, juga agar saya dapat membuktikan kepada teman
lain untuk mencoba keahlian mereka jikalau mereka sama seperti saya mulanya ‘malu
bila coretan kisahnya dibaca’. Saya memang bukan pencetus. BUKAN. Tapi setidaknya
saya bisa memberikan cerita untuk oranglain yang hobinya sama dengan saya.
“Jangan banyak
menghabiskan waktu hanya untuk menatap nanar pada hal yang belum bisa kamu tunjukkan. Apa salahnya kamu suguhkan dalam untaian kalimat untuk didengar bagi oranglain"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar