Arsip Blog

Jumat, 22 November 2013

[Flash Fiction] Nestapa 'dia' Yang (meng)abaikan



Senyuman itu berpaling. Aku meringkuk dalam selimut kelam yang mulai menemaniku dalam kekacauan ini. Semua nampak abu-abu, segelintir orang menatapku iba tak jarang mereka bahkan seperti jijik dengan keadaanku.
“Menyedihkan” Seorang buruh dikelas bawah dari kedudukanku menyilaukan matanya dengan tatapan menusuk.
Aku menghela nafas. Frustasi. Aku menatap getir kearah langit bersih namun semua seolah petir yang tergambar saat aku menatap keindahan dari Sang Kuasa.
Aku merangkak dengan kuping terpasang ditanah gersang ini. Aku gila. Dan mereka mencibir.
“Sudah sepantasnya seorang pemimpin culas mendapatkan mala petakanya”
“Dia nista”
Aku tersenyum pahit dengan nafas tersenggal menunggu ajal dengan suara yang terus melolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar