“Buruk sekali”
Clara menatap sekumpulan
orang yang tengah meliukkan tubuhnya pada terpaan sinar remang dipanggung.
Mereka semua bungkam, melukiskan
raut masam.
“Apa maksudmu Nona ?”
geretak wanita paruh baya. Clara tercekat.
Seberkas sinar rembulan
menghantarkan kesunyian pada desa yang tengah berpesta ria. Clara –gadis kota
milik Pak Lurah menegakkan tubuhnya menatap angkuh tiap pasang mata api yang tertangkap
oleh ekor matanya.
“Kalau tarian Kami tak
disukai Nona, alangkah baiknya Nona sedikit menghormati kami disini. Bukan kah
Kami lebih baik dari Nona yang terus berakting dibalik punggung kami ataupun
Pak Lurah ?”
Gadis itu terbangun dari
mimpi sembari menghapus piluh dikeningnya.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html
Tema #PANGGUNG
Tema #PANGGUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar