Arsip Blog

Jumat, 08 November 2013

[Flash Fiction] AIR KERUH, LIMBAT KELUAR

Credit

 “Mana negeriku yang dulu !” Pria dengan balutan kaos lusuh berteriak dalam gemuruh ombak. Ia menyesap aroma kopi hitam bersama hatinya yang diiris dengan sembilu.
Mbah, sedang apa ?” tanya sebuah suara dibalik punggung rapuh pria tadi.
Pria paruh baya itu berdiri dengan tongkat kayu lapuk yang dihimpit pada ketiaknya.
Ndok, kamu jangan mau jadi ampas kopi seperti mereka” nasihatnya.
“Maksud Mbah ?” lengan mungil anak kecil itu menggaruk pada helaian rambut tebal miliknya.
Pria itu menatap lekat pada kedua manik mata polos akan dosa seraya melukiskan senyum lemah kala mentari menyembul dibalik persembunyiannya “Pada waktunya tiba kamu akan mengerti.”

Diikutsertakan dalam #FF100Kata
http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html 
Tema #AMPASKOPI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar