Dia meraung. Tubuhnya
menyatu dalam ruangan pengap tanpa kaca jendela sedikitpun.
Yang lain tertawa –meraup perut buncit mereka
dengan wajah memerah, mengelilingi Dia yang tengah terduduk dengan raut wajah
pucat dan keringat dingin yang berkucuran.
“Dipikir si bos dewa dari
segalanya tapi ternyata”
Dia membulatkan mata,
menatap dengan tatapan perisai yang menusuk. Paru-parunya mengirup nafas dengan
liar.
“Detik setelah semua ini selesai, kalian akan
aku santap menjadi lauk pauk untuk malam nanti !”
Yang lain tertunduk
menyembunyikan wajahnya bersatu dalam kegelapan agar tak dikenal oleh si bos.
Dia –si bos gangster itu
murka dibalik leher kiri dengan tato tulip, kesukaannya.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html
Tema #TATO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar