Gadis jelita itu pucat pasih dalam balutan
pakaian rajut yang ia kenakan dimusim panas.
Keningku berkerut. Dari pantulan cermin yang aku
arahkan ke gadis tadi –ditataplah dengan lekat.
Dia sakit.
Berulang kali ia terlihat memijat pelipisnya
yang nampak pening.
Gadis itu kini mendekat, memasuki ruangan
tunggu pemberangkatan pesawat. Roda trolleynya
berdencit dan terhenti tempat didekatku –terduduk dalam kesunyian.
“Maaf, Anda sedang sakit ?”
Gadis itu terdiam. Kepalanya menatap lantai
marmer. Sedetik kemudian ia menyeringai ganas.
“Encephalitis. Saat musim hujan, wabah itu
datang. Mereka bilang saya positif”
Aku meringis.
Mata kelamnya terlihat tengah menanti ajal
bersama dengan bercak air diwajahnya –menangis.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
http://sindyisme.blogspot.com/2013/11/ff100kata.html
Tema #VIRUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar